sakit bikin bangkrut

Sakit Bikin Bangkrut

     Banyak di antara kita akan periksa, cek up, atau apalah saya kurang mengerti bahasa medis apabila kita merasa benar-benar sakit. Padahal hal ini tentu tindakan yang fatal, bukankah ini terlambat. Kata orang, menjaga itu lebih baik dari pada mengobati. Atau dalam bahasa agama, jaga sehat sebelum sakitmu. Tapi, kita sering merasa tidak ada waktu untuk menjaga kesehatan kita. Kita sering menganggap remeh kalau cuma kepala pusing, neyeri pinggang, linu, dan lain-

lain. Kita sering berpikir, paling nanti kalau minum obat di toko atau minum jamu rasa pusing, nyeri pinggang, linu, dan lain sebagainya akan hilang.

     Haruskah sehat bermasalah yang kita rasakan akan kita biarkan? Sehingga tanpa kita sadari sakit akan datang kepada kita? Ketika kita masih muda, gagah, dan lincah memang sepertinya kita jauh dari benar-benar sakit. Sehingga ketika muda kita bekerja mati-matian mengejar uang melupakan kesehatan. Dan di antara kita dalam perjalanan hidupnya dapat mengumpulkan harta kekayaan yang berlimpah di usia tua. Tapi, cobalah kita tengok orang-orang di kakan kiri kita ketika kesejahteraan telah didapatkan tiba-tiba mereka masuk rumah sakit karena strok, diabetes, kanker, jantung, dan mungkin komplikasi. Katika harus dirawat di rumah sakit, tiba-tiba satu persatu harta kekayaannya ikut lenyap untuk biaya rumah sakit dan pengobatan. Mungkin sakitnya sembuh, namun apa yang terjadi ketika pulang ke rumah? Eh, ternyata semuanya melayang. Sakit yang diderita telah membuatnya bangkrut.