UJI KOMPETENSI GURU 2012
MEMBUAT GALAU GURU-GURU
Kadang-kadang manusia untuk bisa memang harus dihadapkan dalam suasana keterpaksaan. Dengan adanya Uji Kompetensi (UKG Online 2012) ini banyak guru-guru yang semula enggan untuk belajar mengoperasikan komputer, jadi mau untuk belajar. Salah satu diantaranya adalah Ibu Suhertini, S.Pd, beberapa hari ini beliau ke tempat mengajar di sekolah yang berada di desa pinggiran selalu membawa laptop yang pinjam kepunyaan anaknya. Bu Suhertini, S.Pd di sela-sela waktu istirahat nampak berusaha keras belajar untuk bisa mengoperasikan laptop termasuk membuka internet kepada guru-guru yang lain. Dimulai dari belajar membuka dan menutup, mengetik, dan seterusnya.
Lain lagi dengan Bu Sukarti, Ibu guru yang berdinas di SDN Karanganyar 3 ini termasuk juga guru jadul. Pada suatu sore, datang tergopoh-gopoh dan ngomel-ngomel kesalah satu pengurus Koperasi Pegawai Negeri (KPRI) Purnama yang tak lain masih terhitung saudaranya. Beliau sambil ngomel-ngomel tentang UKG, kemudian bilang kalau mau ngredit laptop lewat KPRI.
Beliau bilang ingin belajar mengoperasikan laptop, sebelum ikut ujian kompetensi guru (UKG).
Uji Kompetensi Guru 2012, memang ditanggapi beragam oleh guru-guru. Ada yang bingung, ada yang mengadakan pelatihan dengan mengundang orang yang dianggap mengerti tentang internet, ada juga yang tenang-tenang saja. Menurut berbagai informasi bahwa hasil UKG Online 2012 ini tidak akan mempengaruhi tunjangan sertifikasi yang telah diterimanya. Kabarnya, UKG Online ini hanya untuk pemetaan dan selanjutnya untuk dilakukan pembinaan. Tapi yang jelas, Mendikbud Mohammad Nuh, beberapa hari yang lalu telah mengimbau para guru yang telah bersertifikat agar tidak resah dalam menghadapi tes ulang kompetensi guru.
Apapun tanggapan dan komentar tentang UKG Online 2012, yang pasti ada nilai tambah untuk bapak dan ibu guru yang masih merasa asing dengan teknologi komputer, mereka dengan amat terpaksa mau belajar mengopersikan komputer, laptop atau netebook dan internet. Dan dengan adanya kemauan untuk belajar tersebut, pada akhirnya mereka akan benar-benar jadi seorang guru yang berkompeten dibidangnya, yaitu guru-guru yang profesional sebagaimana harapan dari semua pihak. Benarkah demikian bapak ibu guru? Sejahteralah Guru-guru Indonesia, Majulah pendidikan di Indonesia. Amin.
0 komentar:
Posting Komentar