PENERAPAN KURIKULUM 2013
"Menteri minta supaya kita
mengembangkan bagaimana kriteria siap untuk sekolah-sekolah yang akan
melaksanakan Kurikulum 2013 karena opsinya melanjutkan tapi selektif, sambil
membenahi," kata Ketua Tim Evaluasi K-13 Prof Suyanto di Jakarta, Rabu. Menurut
Suyanto, Mendikbud Anies akan membuat sekolah-sekolah prototipe atau sekolah
model untuk K-13. Sekolah prototipe terdiri atas sekolah-sekolah yang
melaksanakan K-13 pada tahap pertama (tahun 2013), yaitu sebanyak 6.326
sekolah, ditambah dengan sebagian sekolah pelaksana K-13 di tahap kedua (tahun
2014) yang dinilai sudah siap. Suyanto mengatakan keputusan mendikbud
sebenarnya sama dengan implementasi K-13 pada tahap pertama tahun 2013. Ketika
itu, K-13 hanya diterapkan secara terbatas kepada "sekolah inti".
"Kemauan Pak Menteri membuat
prototipe sekolah-sekolah, bukan hanya mengirimkan konsep kurikulum tapi
aplikasi kurikulum ke sekolah-sekolah yang baru menerapkan,"
katanya.Suyanto menambahkan opsi "selected school" merupakan opsi
paling moderat di antara dua opsi lainnya. Sebelumnya, tim evaluasi K-13
mengajukan tiga opsi terkait kelanjutan K-13, yaitu, pertama, K-13 akan dihentikan sama sekali. Kedua, K-13 diterapkan di
sekolah-sekolah terpilih yang sudah sangat siap dari berbagai aspek. Ketiga, K-13 dijalankan seperti saat ini tapi dilakukan pembenahan sehingga
hasilnya lebih baik.
"Itu opsi paling moderat di
antara tiga opsi. Ada pro dan kontra dalam K-13 maka diwadahi dalam pilihan itu.
Jangan sampai pro kontra tajam sekali," ujar Suyanto.Menurutnya,
sekolah-sekolah prototipe nantinya akan mempermudah sekolah-sekolah lain untuk
melaksanakan K-13. Sebab, pada akhirnya, semua sekolah harus melaksanakan K-13.
"Jadi dibuat prototipe lalu
dikloning. Bupati-bupati nanti diminta mengkloning untuk ambil model dari
sekolah-sekolah yang sudah baik itu," katanya. Di pihak lain, anggota tim
evaluasi K-13, Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof Hamid
Hasan mengatakan keputusan mendikbud adalah melanjutkan K-13 namun secara
terbatas dengan menunjuk sekolah-sekolah prototipe. Menurutnya, tim evaluasi
masih menyiapkan kriteria sekolah-sekolah yang dianggap siap untuk melaksanakan
K-13.
"Jadi mirip model Cianjur saat
pelaksanaan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif). Jadi diterapkan di sekolah-sekolah
tahun pertama yang menjadi sekolah inti dan ada juga sekolah-sekolah yang
melaksanakan di tahun kedua, lalu disebarkan ke yang lain," ujar Hamid.
Demikian berita terakhir tentang Penerapan Kurikulum 2013 yang kami share dari
beberapa sumber berita, semoga bermanfaat.
Sumber: - Antara
-
Suara Pembaruan
0 komentar:
Posting Komentar